Cerita Tamasya : Bandung (Bagian 2 : Stevie G)

 


Malam selanjutnya kami menginap di Stevie G Hotel yang terletak di jalan sersan bajuri, tak jauh dari hotel sebelumnya. Sampai di hotel sekitar jam 2 siang tapi masih belum bisa check-in karena kamarnya belum siap. Sambil menunggu kami memutuskan untuk makan siang dulu di maja house, restoran yang terletak di area yang sama dengan hotel. 

Untuk mencapai restoran yang terletak di lantai 3 kami harus menaiki tangga yang cukup banyak, lumayan bikin ngos-ngosan. Tiba di area makan kami ditawarkan untuk makan di area teras restoran yang ternyata area ini cukup unik karena area makannya berupa lesehan modern atau bisa juga dibilang kasur. Haha. Mejanya pun meja portable seperti layaknya di film-film bule yang sarapan di kasur. Ada pula kursi dan meja makan tapi ukuran kursinya pendek sekali sehingga duduknya harus selonjoran. Area makan ini terletak di teras restoran dan kanopinya tidak menutupi semua area sehingga jika hujan pasti tampias. 

Awalnya saya merasa aneh dengan restoran ini karena area makannya yang seperti ini, ditambah tamu-tamu lainnya adalah sepasang muda-mudi yang makan berdua di atas 'kasur'. Sempat ingin meminta untuk makan di area yang biasa saja (kursi dan meja normal, He2) Tapi, ya sudahlah, tak ada salahnya mencoba pengalaman baru kan?

Kami dapat 'kasur' paling ujung dekat dengan pohon. Ada bagusnya sih karena kami bisa selonjoran bersantai dan Kaila pun bisa merangkak dan bermain-main. Tapi pemisah dengan meja sebelah hanya berupa meja kecil dimana bawahnya bolong sehingga agak mengerikan ketika Kaila mengarah kesitu, takut jeblos ke kolong. Dan saat itu cuaca di Bandung sedang mendung sehingga udara terasa dingin dan lembab. Begitu pula dengan selimut yang dijadikan alas duduk tempat kami makan, terasa lembab sehingga saya merasa kurang nyaman.

Anyway, terlepas dari area makannya yang unik, untuk hidangan yang disajikan saya beri jempol. Untuk rasa hidangan dan penyajiannya, saya rasa sesuai dengan harga yang ditawarkan. Jika ditawarkan untuk makan disini lagi saya mau, tapi tidak di area makan itu. Hihi. Ya ini soal selera kenyamanan sih :p

Disini Kaila yang lagi susah makan masih menolak untuk makan bubur yang saya bikin tapi malah ikutan makan nasi putih punya ayah. Apa saja deh yang penting masuk makanan, pikir saya waktu itu.

Maja House
Tangga turun menuju lahan parkir. Cukup curam kan? tangganya banyaak! Haha

Tangga Menuju Restoran

Maja House
Disebelah kanan area lesehan yang saya ceritakan di atas, sebelah kiri kalau diperhatikan bangkunya pendek looh. Sepertinya di dine area ini memang dikonsep untuk duduk selonjor dan bersantai.

Selesai makan, kami menuju ke hotel untuk check-in dan menaruh barang di kamar. Oh ya, alasan kami memilih hotel ini adalah karena desainnya yang unik dan mengusung tema Liverpool (suami saya fans Liverpool). Setiap kamar juga desainnya beda-beda dan semuanya mengangkat tema klub sepak bola inggris tersebut. Pengetahuan saya tentang sepak bola sangat minim jadi saya tidak bisa menulis banyak tentang kaitan tema dan aplikasinya pada desain hotel ini. 

The Entrance

Reception Area

Pintu dari reception area ke area lorong kamar berupa pintu pivot besar yang dikamuflase menyerupai dinding








Secara keseluruhan saya sangat suka dengan desain hotel ini, atau kalau boleh bilang tempat ini instagramable, He2. Perpaduan warna dan material yang digunakan membuat bangunan ini berkesan homey sekaligus modern. Elemen kayu pada langit-langit dan aksen box kotak pada fasade bangunan, dipadukan dengan keramik putih pada tembok dan roster abu-abu sebagai elemen vertikal pada fasade serta ubin abu-abu gelap dengan sedikit aksen putih sangat pas dan sukses menguatkan kesan homey yang memberi rasa nyaman. Vegetasi yang digunakan juga menyumbangkan kesan hangat sekaligus menyejukan mata dan tertata rapih berpadu dengan elemen bangunan. Dua jempol dari saya untuk arsitektur bangunannya.

Kami dapat kamar dengan tema Space Pop. Tema tersebut dituangkan dalam bentuk gambar robot yang besar di atas Headboard tempat tidur yang berwarna merah dan juga gambar robot alien pixel di dinding kamar mandi area shower. Lalu pojok kamar ada area yang diberi rumput sintetis. Tapi walaupun desainnya menarik, sangat disayangkan kamar ini minimalis dari segi hospitality amenities nya jika dibandingkan dengan harga permalam yang didapat. Lagi-lagi ini selera sih, tapi bagi saya cukup sekali saja menginap disini :)





Pemandangan dari kamar
Setelah menaruh barang-barang, kami langsung pergi lagi menuju rumah uwa saya di daerah Buah Batu, lalu kembali ke hotel sekitar pukul 11 malam. Saat itu saya lapar dan ingin memesan makanan namun ternyata layanan pesan makanan disini tidak 24 jam. Saya kecewa sekali, tapi untung masih ada martabak yang bisa dijadikan kudapan pengganjal lapar. Setelah selesai makan martabak, saya menyiapkan makanan untuk Kaila yang dimasak menggunakan slowcooker mini (pinjam ke mba mega, makasih ya :D ) Tinggal masukin beras, air dan kaldu, dan potongan sayur, lalu tutup dan besok pagi sudah matang deh. Praktis sekali.

Hari Ketiga


Paginya ketika sarapan, lagi-lagi Kaila tidak mau makan buburnya, Hiks. Disinilah titik dimana Kaila mulai makan ala koboi (apa aja yang penting ada yang masuk). Roti tawar panggang, telor orak arik yang dimasak dengan unsalted butter dan sosis goreng sukses ada yang dia makan walau tidak habis. Melihat Kaila yang seperti itu suami saya inisiatif untuk membawa orak-arik telur untuk Kaila makan bila dia tidak mau lagi makan bubur.

Kami sarapan di restoran maja house (complimentary breakfast dari hotel), di area makan yang berbeda dengan kemarin ketika kami makan siang. Kami menjadi paling pagi tiba sehingga restoran masih sepi. Suasananya restorannya enak, sejuk, teduh, banyak pohon yang menyegarkan mata dan interior restorannya pun menarik. Secara keseluruhan pengalaman sarapan kami menyenangkan.


Maja House

Maja House

Maja House

Breakfast Buffet Area

Breakfast Seating Area

Selesai sarapan, kami turun ke lantai dua dan berjalan-jalan berkeliling sebentar. Lantai dua di Maja House ini terdapat ruang yang berfungsi sebagai semacam ruang serba guna atau function hall untuk mengadakan acara-acara tertentu. Kami sangat suka sekali dengan desain interior ruangan ini. Dan ada area ruang luarnya juga yang bisa dijadikan tempat mengadakan acara walau tidak terlalu luas.


Maja House


Maja House

Maja House
Setelah selesai berkeliling dan berfoto, kami kembali ke kamar untuk bersiap-siap check-out. Lalu menuju destinasi selanjutnya : Dusun Bambu!


 


0 comments :

Post a Comment

 

Hi! Welcome to My Blog

Hi! Welcome to My Blog
Fianty T Triswara. Family Blogger.

Quotes

"Children have never been very good at listening to their elders but they never failed to imitate them" - James Baldwin

“The hardest job kids face today is learning good manners without seeing any”- Fred Astaire.

“Motherhood is not a battle against other mothers. Motherhood is your journey with your children” –NN

“Every time you eat or drink, you are either feeding disease or fighting it.” – Heather Morgan.

Kind Reminder

Please do not copy paste without my permission. Thank you.